kegiatanGLS adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Menyanyikan lagu wajib dan membaca pancasila. (2) kendala yang dihadapi saat melaksanakan GLS adalah Pelaksanaan GLS pada tahap pembiasaan memiliki kendala di antaranya adalah perpustakaan lama yang berada di belakang kelas siswa dan sempit ContohLiterasi Sekolah. Contoh Format Program Kerja Tahunan Guru Wali Kelas Semua Jenjang Sekolah Tahun Ajaran 2016 2017 Format Ms Word Microsoft Excel Microsoft Windows Microsoft. Dokumen Laporan Kegiatan Literasi Sekolah Dasar Beserta Program 2. Contoh Jurnal Harian Kegiatan Sehari Hari Jurnal Tanggal 1 Mei. Detailsand dimensions for images Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah Jogloabang Kegiatanliterasi yang merupakan program unggulan perpustakaan SMP Negeri 1 Nanggulan mampu menjadi juara ke 2 dalam Lomba Perpustakaan Sekolah tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 2019. Hadiah lomba perpustakaan diberikan pada Selasa, 19 Maret 2019 di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo dengan mendapatkan trophy , RENCANAAKSI dan INDIKATOR PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI di SMA NEGERI 1 PANGKALAN bUN. Widodo Caco. Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah 2017.pdf. DOKUMEN KURIKULUM 2013 REVISI 2018 MASA PANDEMI COVID-19 SMK NURUL HIDAYAH AL-FALAH PUNGGING. LaporanPelaksanaan PMB f. SK Panitia Panitia PMB Dokumen Rekognisi Dosen b. Dokumen Publikasi Ilmiah c. Dosen Tetap Bersertifikat Pendidik Profesi 3. Pengembangan Dosen 4. Angket dan Laporan Kepuasan Dosen dan Tendik Kegiatan Literasi 1. Kegiatan Sutejo Kemendikbud Bersama Maman Suherman 2. Kegiatan Sutejo bersama Prof. Gufron Ali Pelaksanaanpembiasaan literasi secara daring. 1. Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan minat dan daya baca siswa, sejak tahun 2015, Kemendikbud meluncuran Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Bentuk kegiatannya antara lain; pembiasaan membaca buku nonteks selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, baik membaca senyap maupun Tag contoh laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Literasi Adalah. Oleh pakdosen Diposting pada 26 Juli 2022. Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Literasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Literasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, BestPractice Literasi SD Negeri Karangwuni. Wates, 3 November 2020 (SD Negeri Karangwuni)-Sesuai dengan visi SD Negeri Karangwuni” Beriman, Berprestasi, Berkarakter, Tanggap Tangguh, dan Peduli Lingkungan”, dan misinya adalah: 1)Mewujudkan kompetensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. ViewLAPORAN PELAKSANAAN (1).docx from PENDIDIKAN PDGK4104 at Universitas Terbuka. View full document. LAPORAN PELAKSANAAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar Guru mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Kegiatan literasi) 6H49D. 6 Contoh Program Kegiatan Literasi Sekolah SD SMP SMA Lengkap – Program kegiatan literasi sekolah tidak hanya sekedar membaca. Tetapi lebih bagaimana siswa mengartikan dan memahami apa yang sedang dibaca dan juga keterampilan menulis dan komposisi. Karena keterampilan literasi tidak berkembang begitu saja dalam semalam, itu mengapa literasi perlu dipelajari. Program kegiatan literasi sekolah merupakan cara yang bagus untuk membuat siswa mengembangkan keterampilan membaca dan menulis mereka di lingkungan yang lebih menyenangkan. Pengembangan literasi penting untuk perkembangan keseluruhan siswa. Apa Itu Program Literasi SekolahDaftar IsiApa Itu Program Literasi SekolahContoh Program Kegiatan Literasi Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA1. Buat jadwal2. Membaca dan Mendengarkan Bersama3. Diskusi4. Survei Teks5. Simak Video Pembelajaran6. Penulisan Ringkasan Resume Daftar Isi Apa Itu Program Literasi Sekolah Contoh Program Kegiatan Literasi Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA 1. Buat jadwal 2. Membaca dan Mendengarkan Bersama 3. Diskusi 4. Survei Teks 5. Simak Video Pembelajaran 6. Penulisan Ringkasan Resume olly/ Jika saat ini kamu sedang mencari ide untuk kegiatan program literasi sekolah yang bagus bagi siswa, kami telah membuat daftar kegiatan program literasi untuk siswa SD, SMP dan SMA serta penjelasan lengkapnya. Program literasi merupakan ide yang bermanfaat bagi siswa dan sekolah. Namun memilih kegiatan program literasi yang tepat terkadang merupakan tugas yang sulit. Tapi tenang, tidak perlu khawatir karena di artikel ini, kami akan membantu membuat perencanaan kegiatan program literasi sekolah menjadi lebih mudah dengan memberikan daftar ide yang bagus beserta penjelasan tentang manfaatnya. Program Literasi Sekolah atau juga disebut Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah kegiatan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa khususnya mengembangkan keterampilan membaca dan menulis. Dalam mengadakan program ini diperlukan pemahaman yang baik dan peran yang optimal dari seluruh elemen supaya program dapat berkembang lebih lanjut dalam berbagai kegiatan yang efisien. Sebelum mengadakan program literasi sekolah, para guru perlu memahami kondisi siswa serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program ini. Dengan begitu dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan berbahasa terutama membaca dan menulis. Selain dukungan dari para guru, program literasi juga terdapat faktor pendukung seperti sudut baca di setiap kelas serta sumbangan buku dari orang tua dan faktor penghambat seperti keberagaman minat baca dan kemampuan pemahaman bacaan siswa. Perlu diketahui bahwa program literasi sekolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi siswa yang memiliki kemampuan membaca dan menulis yang lebih baik. Oleh karena itu, semua elemen wajib mensukseskan program agar lebih optimal. Pemantauan yang hati-hati dan terus menerus merupakan bagian integral dari program literasi sekolah. Karena memungkinkan guru untuk menentukan strategi yang paling efektif dalam mengajar membaca dan menulis dan karena membantu guru mengatasi masalah belajar siswa sebelum masalah ini secara serius mempengaruhi prestasi siswa. Perencanaan pemantauan program literasi sekolah yang hati-hati melibatkan penanganan empat pertanyaan. “Mengapa kita mengevaluasi?”, “Apa yang kita evaluasi?”, “Bagaimana kita mengevaluasi?” dan “Seberapa baik kita telah mengevaluasi?”. Dan ada tambahan satu pertanyaan seperti “Pada titik mana sepanjang jalan proses akan dipantau?”. Contoh Program Kegiatan Literasi Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA Untuk membuat program kegiatan literasi sekolah berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu direncanakan dengan matang. Nah berikut contoh program kegiatan literasi sekolah yang bisa dijadikan ide 1. Buat jadwal Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat program kegiatan literasi sekolah yang efektif adalah dengan membuat jadwal pelaksanaan. Jadwal yang dibuat bisa berupa kunjungan perpustakaan pada hari dan jam tertentu. Para guru dapat meminta para siswa untuk membaca dan menulis resume untuk setiap buku yang dibaca, kegiatan ini memberikan mereka kepemilikan atas jadwal tersebut. Ini akan membantu para siswa belajar literasi lebih mudah dan menyenangkan. Selain kunjungan perpustakan, para guru dapat membuat jadwal kegiatan berupa membaca dan menulis di kelas dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan asosiasi kata. Asosiasi kata adalah teknik ampuh yang sebagian besar diterapkan di kelas ketika para siswa masih belajar membaca. Namun, asosiasi kata juga sangat berguna ketika siswa diharuskan membaca teks tentang topik yang kompleks atau mata pelajaran baru. Dengan teknik ini, siswa akan mengaktifkan kosa kata yang tepat yang dibutuhkan untuk mengolah teks. Bagaimana cara menggunakan asosiasi kata? Ada dua cara. Pertama, kamu dapat menggunakan kata-kata abstrak di mana siswa perlu menemukan kata-kata dengan arti yang mirip atau contoh di mana kata yang sama akan memiliki arti yang berbeda. Cara lain adalah agar siswa mencocokkan kata dengan definisi atau penerapan praktis dari kata tersebut tanpa mengubah artinya. Pastikan saja bahwa semua kata yang digunakan dalam tugas asosiasi kata melengkapi bahan bacaan dan mengaktifkan kosa kata siswa yang akan membantu mereka membaca teks secara efektif. 2. Membaca dan Mendengarkan Bersama Kegiatan membaca bersama bisa dilakukan untuk siswa SD, SMP dan juga SMP. Perlu diketahui bahwa ada sesuatu yang istimewa terkait mendengarkan buku yang dibacakan secara lantang. Membaca bersama dapat menarik perhatian dengan cara yang unik. Siswa dapat mendengarkan guru membaca buku atau mendengarkan salah satu siswa membaca di depan kelas dan siswa lain membuat resume dari apa yang temannya baca. Kegiatan ini bisa dilakukan seminggu sekali atau lebih tergantung dengan kesepakatan guru dan siswa. Menikmati buku bacaan yang bagus merupakan motivasi yang bagus untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis yang lebih baik. Ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri para siswa untuk menceritakan kembali buku yang mereka baca. 3. Diskusi Yang tidak boleh dilewatkan dalam membuat gerakan literasi sekolah adalah diskusi. Kegiatan diskusi dalam program literasi sekolah sangat penting. Diskusi sebelum membaca dan setelah membaca sangat penting. Dalam kegiatan diskusi ini, para guru mengarahkan siswa untuk bahan bacaan dengan menawarkan beberapa informasi tentang topik tersebut dan membentuk ekspektasi tentang apa yang seharusnya dibahas dari materi tersebut. Setelah membaca, siswa dan guru dapat berdiskusi. Siswa akan memiliki kesempatan untuk mendengar pendapat yang berbeda. Misalnya, apa yang diketahui teman sekelas lainnya tentang topik tersebut, yang secara alami merangsang keingintahuan mereka dan membawa topik tersebut ke tingkat yang lebih konkret dan dapat dipahami bersama. 4. Survei Teks Ini juga penting, survei tekst merupakan kegiatan program literasi yang ampuh untuk siswa karena mengajarkan mereka cara mengidentifikasi nilai teks setelah membaca dan membuat resume. Dengan kata lain, selama belajar, siswa diharapkan untuk melakukan pekerjaan mandiri, membaca banyak buku atau artikel akademis, dan yang terpenting adalah menyaring informasi yang relevan. Melakukan survei teks sebelum menginvestasikan banyak waktu untuk membaca teks lengkap, sangat penting bagi siswa. Untuk melakukannya begini caranya Bagikan kepada siswa sepuluh makalah yang mendekati topik yang guru pilih dari sudut yang berbeda atau diskusikan penyebab, efek, atau konsekuensi yang berbeda, dan seterusnya. Tetapkan setiap siswa tugas khusus tentang apa presentasi mereka seharusnya, dan minta mereka mendasarkannya pada informasi dari makalah. Sekarang, beberapa makalah bahkan tidak membahas subtopik yang perlu diambil beberapa siswa. Inilah sebabnya. Kecuali mereka ingin membaca semua 10 atau 15 makalah, mereka perlu mensurvei untuk menemukan mana yang paling cocok untuk tugas mereka. Survei melibatkan melihat penulis, judul, abstrak dan kata kunci jika tersedia, judul bab, sub judul, tanggal, dll. Pada dasarnya, semua informasi yang menonjol dan digunakan untuk menguraikan teks. Ini adalah teknik yang sangat bermanfaat karena hanya membutuhkan waktu 5-10 menit dan menghemat banyak waktu. 5. Simak Video Pembelajaran Tahukah kamu bahwa menonton video seperti film, tutorial dan presentasi visual animasi merupakan cara yang bagus untuk membuat siswa tertarik untuk membaca teks tentang topik tertentu. Para siswa akan lebih mudah memahami maksud dari apa yang dijelaskan melalui tayangan visual melalui video. Melihat video pendek akan memudahkan para siswa memiliki gambaran tentang apa yang sedang mereka baca. Cara ini membantu untuk mengingat dan memahami tulisan yang dibaca oleh para siswa. Dengan begitu para siswa akan lebih mudah dalam membuat resume dari bacaan dan video yang yang ditugaskan untuk mereka. 6. Penulisan Ringkasan Resume Menulis ringkasan buku yang baru saja di baca siswa bisa dijadikan sebagai kegiatan dari program literasi sekolah. Penulisan ringkasan adalah tugas bertingkat dengan intruksi atau topik tertentu, namun ini mungkin akan lebih membantu jika kegiatan ini menjadi kebiasaan. Membuat resume tidak harus panjang dan mendetail, tapi lebih tepatnya untuk melatih keterampilan siswa untuk mengekstraksi informasi berharga dari teks yang mereka baca. Dari resume yang dibuat para siswa, guru dapat mengevaluasi seberapa banyak siswa telah memahami materi dan jenis informasi apa yang mereka fokuskan. Demikianlah contoh program kegiatan literasi sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang dapat diterapkan pada gerakan literasi sekolah. Untuk menemukan lebih banyak informasi penting, silahkan kunjungi halaman blog atau info Mamikos! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Program gerakan literasi sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah ketersediaan fasilitas, sarana, prasana literasi, kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan.46 Untuk memastikan keberlangsungan dalam jangka panjang, gerakan literasi sekolah dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yakni a. Pembiasaan, yaitu penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca Permendikbud No. 23 tahun 2015. 46 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Mengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, hlm. 27-29. b. Pengembangan, yaitu meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. c. Pembelajaran, yaitu meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran. Berdasarkan tahapan di atas, penjelasannya akan lebih diperinci lagi, sebagai berikut a. Tahap ke-1 Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik. b. Tahap ke-2 Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan. c. Tahap ke-3 Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Dalam tagihan ini ada tagihan yang sifatnya akademis terkait dengan mata pelajaran. Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran yang dapat berupa pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas. Fokus kegiatan dan tahapan literasi sekolah, akan dipaparkan secara lebih terperinci, sebagai berikut Tabel Kegiatan dalam Tahapan Literasi Sekolah Tahapan Kegiatan Pembiasaan belum ada tagihan 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring read aloud atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati sustained silent reading. 2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi, antara lain 1 menyediakan perpustakaan sekolah, sudut baca, dan area baca yang nyaman; 2 pengembangan sarana lain UKS, kantin, kebun sekolah; dan 3 penyediaan koleksi teks cetak, visual, digital, maupun multimodal yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah; 4 pembuatan bahan kaya teks print-rich material Pengembangan ada tagihan sederhana untuk penilaian non- akademik 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik, contoh membuat peta cerita story map, menggunakan graphic organizers, bincang buku. 2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain a memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik; penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan lain; b kegiatan-kegiatan akademik lain yang mendukung terciptanya budaya literasi di sekolah belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan taman masyarakat, dll. 3. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/daerah atau taman bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai kegiatan, antara lain a membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati membaca bersama shared reading, membaca terpandu guided reading, menonton film pendek, dan/atau membaca teks visual/digital materi dari internet; b peserta didik merespon teks cetak/visual/digital, fiksi dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan sederhana seperti menggambar, membuat peta konsep, berdiskusi, dan berbincang tentang buku. Pembelajaran ada tagihan akademik 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik dan akademik. 2. Kegiatan literasi dalam pembelajaran, disesuaikan dengan tagihan akademik di kurikum 2013. 3. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran misalnya, dengan menggunakan graphic organizers. 4. Menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif,dan akademik disertai beragam bacaan cetak, visual, auditori, digital yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran. Dalam tahap pembelajaran, semua mata pelajaran sebaiknya menggunakan ragam teks cetak/visual/digital yang tersedia dalam buku-buku pengayaan atau informasi lain di luar buku-buku pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif mencari referensi pembelajaran yang relevan. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada setiap tahapan akan lebih diperinci lagi, sebagai berikut 1 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pembiasaan Kegiatan pelaksanaan pembiasaan gerakan literasi pada tahap ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik terhadap bacaan dan terhadap kegiatan 47 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Jakarta Direktorat Jenderal Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016, Prinsip-prinsip kegiatan membaca pada tahap pembiasaan ini, antara lain a Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku teks pelajaran. b Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibaca dari rumah. c Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-lain. d Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini dapat diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan, atau kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi. e Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Guru menyapa peserta didik dan bercerita sebelum membacakan buku dan meminta mereka untuk membaca buku. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pembiasaan, sebagai berikut Membaca 15 menit pada tahap pembiasaan ini dapat dilakukan dengan 2 strategi, yaitu membacakan nyaring dan membaca dalam hati. Membacakan nyaring dilaksanakan oleh guru/pustakawan, kepala SD/relawan membacakan buku/bahan bacaan lain dengan nyaring. Tabel Langkah Kegiatan Membacakan Nyaring Tahap Membaca Kegiatan 1. Persiapan yang perlu dilakukan a Memahami tujuan membacakan nyaring, yaiu menumbuhkan minat baca, memeragakan cara membaca, dan menjadikan peserta didik lancar membaca. b Mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan membaca peserta didik. c Memilih buku yang berkualitas baik dan memiliki isi yang disesuaikan dengan jenjang dan minat peserta didik. d Melakukan kegiatan prabaca dan baca ulang dengan tujuan 1 Mengetahui jalannya cerita, atau isi/pesan dalam setiap buku yang dibaca. 2 Mengetahui letak tanda-tanda baca sehingga memungkinkan untuk mengatur intonasi suara. 3 Mengantisipasi pertanyaan yang dilakukan oleh peserta didik, dan 4 Melakukan prediksi atau menghubungkan isi bacaan dengan topik lain yang relevan. e Menulis pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi. f Melatih intonasi, volume suara, dan gerak tubuh agar dapat membacakan buku dengan menarik serta ekspresi wajah yang mendukung pencitraan. 2. Sebelum membacakan nyaring a Memulai dengan menyapa peserta didik dan menyebutkan alasan memilih bacaan tersebut. b Menunjukkan sampul buku cerita yang akan dibacakan dan menyampaikan gambaran singkat cerita. c Menyebutkan judul, pengarang, dan illustrator buku. d Menggali pengalaman peserta didik. e Mulai menyusuri ilustrasi, apabila terdapat dalam buku atau bahan bacaan. f Membacakan buku dengan cara yang sangat menarik. 3. Saat membacakan nyaring a Suara dapat didengar seluruh peserta didik tidak terlalu cepat, disertai intonasi, ekspresi, dan gesture yang sesuai isi cerita. b Bersikap ramah. c Menanggapi komentar dan pertanyyan peserta didik. d Mengingatkan peserta didik untuk menyimak. e Membagi informasi dan berdiskusi selama membacakan buku. f Mengajak peserta didik aktif bertanya. g Mengajak peserta didik untuk menceritakan apa yang dibacakan dan apa yang dipikirkan terkait bacaan. Selanjutnya, membaca dalam hati. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca 15 menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan. Guru menciptakan suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Tabel Langkah Kegiatan Membaca Dalam Hati Tahap Membaca Kegiatan 1. Persiapan membaca dalam hati a Memahami tujuan membaca dalam hati, yaitu untuk menumbuhkan minat baca peserta didik. b Memastikan agar bacaan sesuai dengan tingkat keterampilan membaca peserta didik. 2. Sebelum membaca dalam hati dilakukan a Menawarkan kepada peserta didik apakah mereka memilih sendiri buku yang ingin dibaca dari sudut baca kelas atau membawanya sendiri dari rumah. b Membebaskan peserta didik untuk memilih buku yang sesuai dengan minat dan kesenangannya. c Memberi semangat kepada peserta didik bahwa ia harus membaca buku tersebut sampai selesai, dalam kurun waktu tertentu, bergantung pada ketebalan buku. d Membolehkan peserta didik untuk mencari buku lain apabila isi buku dianggap kurang menarik. e Membolehkan peserta didik untuk memilih tempat yang disukainya untuk membaca. f Menyediakan buku-buku dengan jenis dan judul yang variatif. 3. Saat membaca dalam hati Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku masing-masing dengan tenang selama 15 menit. 4. Setelah membaca dalam hati Guru dapat menggunakan 5-10 menit setelah membaca untuk bertanya kepada peserta didik tentang buku yang dibaca. b Menata Sarana dan Lingkungan Kaya Literasi Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan area baca. Perpustakaan berfungsi sebagai pusat pembelajaran di SD. Pengembangan dan penataan perpustakaan menjadi bagian penting dari pelaksanaan gerakan literasi SD dan pengelolaan pengetahuan yang berbasis pada bacaan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik mampu meningkatkan minat baca warga SD dan menjadikan mereka pembelajar sepanjang hayat. Perpustakaan SD idealnya berperan dalam mengkoordinasi pengelolaan sudut baca kelas, area baca, dan prasarana literasi lain di SD. c Menciptakan Lingkungan Kaya Teks Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, ruang kelas perlu diperkaya dengan bahan-bahan kaya teks. Contoh-contoh bahan kaya teks adalah karya-karya peserta didik berupa tulisan, gambar, atau grafik, poster-poster terkait pelajaran, dinding kata, label nama-nama peserta didik pada barang-barang mereka yang disimpan di kelas, jadwal harian, pembagian kelompok tugas kelas, dan lain-lain. d Memilih Buku Bacaan di SD Pada jenjang SD kelas rendah, konten bacaan harus disesuaikan dengan peserta didik. Kriteria pemilihan konten bacaan antara lain peserta didik harus didampingi ketika memilih buku, buku mengandung informasi yang sederhana ataupun kejadian sehari-hari, cerita mengandung nilai optimisme, bersifat inspiratif, dan mengembangkan imajinasi siswa, buku mengandung pesan nilai-nilai sesuai dengan tahapan peserta didik, pesan moral cerita disampaikan dengan tidak menggurui, dan buku yang dibacakan dapat berukuran besar. Selain itu, ilustrasi memiliki alur yang sederhana, dan teks tidak perlu mengulangi apa yang sudah digambarkan oleh ilustrasi. e Pelibatan Publik Pengembangan sarana literasi membutuhkan sumber daya yang memadai. Partisipasi komite sekolah, orang tua, alumni, dan pihak-pihak lain dapat membantu memelihara dan mengembangkan sarana sekolah agar capaian literasi peserta didik dapat ditingkatkan. Dengan keterlibatan semakin banyak pihak, peserta didik dapat belajar dari figur teladan literasi yang beragam. Ekosistem sekolah menjadi terbuka dan sekolah mendapat kepercayaan yang semakin baik dari orang tua dan elemen masyarakat lain. Selain itu, sekolah dapat belajar untuk mengelola dukungan dari berbagai pihak sehingga akuntabilitas sekolah juga akan meningkat. 2 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pengembangan Kegiatan literasi pada tahap pengembangan bertujuan untuk mempertahankan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca peserta Prinsip-prinsip kegiatan pada tahap pengembangan, antara lain a Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain buku teks pelajaran. b Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. c Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah. d Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas menggambar, menulis, kriya, seni gerak dan peran untuk menanggapi bacaan, yang disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik. e Penilaian terhadap tanggapan peserta didik terhadap bacaan bersifat non-akademik dan berfokus pada sikap peserta didik dalam kegiatan. Masukan dan komentar pendidik terhadap karya peserta didik bersifat memotivasi mereka. f Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pengembangan, sebagai berikut a Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai Membaca 15 menit pada tahap pengembangan ini dapat dilakukan dengan 4 strategi, yaitu membacakan nyaring interaktif, membaca terpandu, membaca bersama, dan membaca mandiri. Membacakan nyaring interaktif dilakukan dengan guru membacakan buku/bahan bacaan dan mengajak peserta didik untuk menyimak dan menanggapi bacaan dengan aktif. Proses membacakan buku ini bersifat interaktif karena guru memeragakan bagaimana berpikir menanggapi bacaan dan menyuarakannya serta mengajak peserta didik untuk melakukan hal yang sama. Fokus kegiatan membacakan nyaring interaktif biasanya adalah untuk memahami kosa kata baru. Membaca terpandu dilakukan dengan guru memandu peserta didik dalam kelompok kecil 4-6 anak dalam kegiatan membaca untuk meningkatkan pemahaman membaca mereka. Membaca bersama dilakukan dengan guru mendemonstrasikan cara membaca kepada seluruh peserta didik di kelas atau kepada satu persatu peserta didik. Guru dapat membaca bersama-sama dengan peserta didik, lalu meminta peserta didik untuk bergiliran membaca. Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk membaca dengan nyaring dan meningkatkan kefasihan mereka. Dengan memeragakan cara membaca, guru mengajarkan strategi membaca pada peserta didik. Membaca mandiri adalah peserta didik memilih bacaan yang disukainya dan membacanya secara mandiri. Salah satu bentuk kegiatan membaca mandiri adalah membaca dalam hati. b Memilih Buku Pengayaan Fiksi dan Nonfiksi Buku pengayaan memiliki elemen cerita, ilustrasi, dan bahasa yang ditulis untuk menarik minat baca peserta didik. Selain itu, buku pengayaan tersedia dalam berbagai topik dan tema yang dapat didiskusikan dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir mereka. Buku pengayaan memiliki elemen cerita yang dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap sastra, dan juga dapat menjadi model untuk mengembangkan kemampuan menulis kreatif, baik fiksi maupun nonfiksi. c Mendiskusikan Cerita Selain untuk meningkatkan pemahaman terhadap bacaan, kegiatan mendiskusikan cerita membantu peserta didik untuk dapat menganalisis elemen cerita. Untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan analisis cerita, guru dapat menggunakan daftar pertanyaan yang disesuaikan dengan isi cerita. d Membuat Catatan Setelah Membaca Menulis catatan setelah membaca merupakan bentuk evaluasi non akademik pada tahap pengembangan. Hal-hal yang perlu dicatat misalnya Judul buku, Nama Tokoh, Isi bacaan, atau hal lain menyesuaikan dengan target pencapaian yang ingin dicapai. 3 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pembelajaran Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan untuk mempertahankan minat peserta didik terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kecakapan literasi peserta didik melalui buku-buku pengayaan dan buku teks pelajaran. Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif membaca dan menyimak dan aktif berbicara dan menulis yang dijelaskan secara rinci dalam konteks dua kegiatan utama pada tahap ini, yaitu membaca dan Prinsip-prinsip kegiatan literasi pada tahap pembelajaran, antara lain a Kegiatan membaca disesuaikan dengan kemampuan literasi jenjang kemampuan membaca dan menulis peserta didik dan tujuan kegiatan membaca. b Kegiatan membaca bervariasi, dengan memberikan porsi yang seimbang untuk kegiatan membacakan nyaring, membaca mandiri, membaca terpandu, dan membaca bersama. c Guru memanfaatkan buku-buku pengayaan fiksi dan non-fiksi untuk memperkaya pemahaman peserta didik terhadap materi ajar dan buku teks pelajaran. d Pengajaran berfokus pada proses, dan bukan pada hasil. Peserta didik berbagi dan mendiskusikan draf pekerjaannya untuk mendapat masukan dari guru dan teman. e Kegiatan menanggapi bacaan mempertimbangkan kecerdasan majemuk dan keragaman gaya belajar peserta didik. f Guru melakukan pemodelan dan pendampingan teradap peserta didik. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pembelajaran pada dasarnya sama dengan strategi membaca untuk memahami buku pengayaan, yaitu membacakan nyaring, membaca terpandu, membaca bersama, dan membaca mandiri. Bedanya hanya ditambah dengan membaca buku teks pelajaran. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan, perlu diadakan evaluasi. Ralph Tyler mengungkapkan evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagian apa yang belum dan apa E. Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Gerakan Literasi Rencana Pelaksanaan Kegiatan Literasi RPL Di Sekolah Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada. Manfaat dari Rencana Pelaksanaan Literasi RPL, diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi, sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Dengan perencanaan literasi diharapkan kegiatan literasi menjadi lebih terarah, sehingga siswa akan lebih termotivasi dan yang terpenting adalah tujuan kegiatan literasi dan pembiasaan tercapai. Penyusunan rencana literasi yang menarik dapat membuat siswa semangat dan termotivasi, tidak membosankan dan tentunya bagi siswa akan terasa lebih bermakna. Proses kegiatan literasi yang terencana dan bervariasi akan sangat disenangi oleh anak didik. Di sini saya mencoba memberi kemudahan pada Anda Para guru yang terkadang disibukkan dengan administrasi sehingga sangat sulit membagi waktu untuk membuat Rencana Pelaksanaan Literasi RPL. walaupun itu sebenarnya adalah kewajiban Anda membuat RPL. Anda bisa menggunakan RPL ini dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah Anda. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 1 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 1 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal KEGIATAN BERBAHASA LISAN 15 MENIT • Guru meminta seorang siswa untuk mengambil salah satu benda yang dibawanya dari rumah dan mendeskripsikannya di depan teman-temannya. • Siswa lain diminta untuk menyimak serta diberi kesempatan untuk bertanya. • Kegiatan seorang siswa untuk berbicara dan menjawab pertanyaan hanya 3 menit saja. • Guru kemudian meminta siswa lain untuk maju ke depan dan melakukan hal yang sama. Guru melakukan hal yang sama untuk siswa ketiga. • Guru menjelaskan kepada seluruh siswa bahwa setiap hari mereka akan melakukan hal yang sama. Setiap hari aka nada tiga orang yang maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan benda. MEMBACA PEMAHAMAN 30 MENIT • Ambil satu teks dari Aku Cinta Membaca. • Mintalah siswa untuk membaca senyap membaca dalam hati selama 5 menit. • Pada kesempatan ini guru juga membaca teks yang sama. Partisipasi guru dalam membaca sangat bermanfaat bagi siswa karena guru bisa dijadikan contoh. • Mintalah siswa menyampaikan apa yang dibacanya kepada teman di sebelahnya. Guru berkeliling untuk memastikan semua berpartisipasi aktif. • Guru meminta siswa untuk menuliskan satu kata sulit di potongan kertas kecil dan menempelkannya di papan tulis bisa juga guru meminta siswa menyampaikan kata sulit kemudian guru menuliskannya di papan tulis. • Guru membahas satu kata sulit dengan siswa. Guru bertanya kepada siswa, siapa yang bisa menemukan arti salah satu kata sulit tersebut. Siswa harus menjelaskan arti kata tersebut. Siswa lain menanggapi. • Selanjutnya guru membahas kata sulit yang lain. Begitu seterusnya. • Siswa mencatat kata-kata sulit yang telah didiskusikan. MENULIS KEGIATAN 30 MENIT • Kegiatan menulis bisa dilakukan di kertas HVS yang dibagikan oleh guru. • Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan dihari sebelumnya apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari Minggu, begitu seterusnya. • Siswa kemudian menuliskan kegiatan yang dilakukannya tersebut berolah raga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana kegiatan dilakukan, bagaimana perasaan mereka saat berkegiatan, dimana mereka melakukan kegiatan. • Setelah kegiatan menulis selesai, guru bisa meminta setiap siswa untuk membacakan tulisannya kepada teman kelompoknya. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 2 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 2 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal KEGIATAN BERBAHASA LISAN 15 MENIT • Guru meminta seorang siswa untuk mengambil salah satu benda yang dibawanya dari rumah dan mendeskripsikannya di depan teman-temannya. • Siswa lain diminta untuk menyimak serta diberi kesempatan untuk bertanya. • Kegiatan seorang siswa untuk berbicara dan menjawab pertanyaan hanya 3 menit saja. • Guru kemudian meminta siswa lain untuk maju ke depan dan melakukan hal yang sama. Guru melakukan hal yang sama untuk siswa ketiga. • Guru menjelaskan kepada seluruh siswa bahwa setiap hari mereka akan melakukan hal yang sama. Setiap hari aka nada tiga orang yang maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan benda. MEMBACA PEMAHAMAN 30 MENIT • Ambil satu teks dari Aku Cinta Membaca. • Mintalah siswa untuk membaca senyap membaca dalam hati selama 5 menit. • Pada kesempatan ini guru juga membaca teks yang sama. • Mintalah siswa menyampaikan apa yang dibacanya lewat tulisan. • Guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan hasil tulisannya di depan kelas. Siswa lain menanggapi. MENULIS KEGIATAN 30 MENIT • Kegiatan menulis bisa dilakukan di kertas HVS yang dibagikan oleh guru. • Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan dihari sebelumnya apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari Minggu, begitu seterusnya. • Siswa kemudian menuliskan kegiatan yang dilakukannya tersebut berolah raga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana kegiatan dilakukan, bagaimana perasaan mereka saat berkegiatan, dimana mereka melakukan kegiatan. • Setelah kegiatan menulis selesai, guru bisa meminta setiap siswa untuk membacakan tulisannya kepada teman kelompoknya. • Pada kesempatan ini siswa lain diminta menanggapi pemilihan kosa kata, tanda baca. • Tulisan siswa dikumpulkan oleh guru. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 3 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 3 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal KEGIATAN BERBAHASA LISAN 15 MENIT • Guru meminta seorang siswa untuk mengambil salah satu benda yang dibawanya dari rumah dan mendeskripsikannya di depan teman-temannya. • Siswa lain diminta untuk menyimak serta diberi kesempatan untuk bertanya. • Kegiatan seorang siswa untuk berbicara dan menjawab pertanyaan hanya 3 menit saja. • Guru kemudian meminta siswa lain untuk maju ke depan dan melakukan hal yang sama. Guru melakukan hal yang sama untuk siswa ketiga. • Guru menjelaskan kepada seluruh siswa bahwa setiap hari mereka akan melakukan hal yang sama. Setiap hari aka nada tiga orang yang maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan benda. MEMBACA PEMAHAMAN 30 MENIT • Ambil satu teks dari Aku Cinta Membaca. • Mintalah siswa untuk membaca bersama satu siswa membaca satu paragraf, yang lain mendengarkan. Setelah selesai satu paragraf dibaca, siswa lain melanjutkan membaca paragraf berikutnya. Begitu seterusnya. Pada kesempatan ini guru juga mendapatkan membaca satu paragraf. • Setiap satu paragraf dibaca, guru kemudian mengajukan pertanyaan mengenai teks atau meminta siswa menceritakan kembali teks yang dibacanya. MENULIS KEGIATAN 30 MENIT • Kegiatan menulis bisa dilakukan di kertas HVS yang dibagikan oleh guru. • Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan dihari sebelumnya apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari Minggu, begitu seterusnya. • Siswa kemudian menuliskan kegiatan yang dilakukannya tersebut berolah raga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana kegiatan dilakukan, bagaimana perasaan mereka saat berkegiatan, dimana mereka melakukan kegiatan. • Setelah kegiatan menulis selesai, guru bisa meminta setiap siswa untuk membacakan tulisannya kepada teman kelompoknya. • Pada kesempatan ini siswa lain diminta menanggapi pemilihan kosa kata, tanda baca. • Tulisan siswa dikumpulkan oleh guru. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 4 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 4 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal KEGIATAN BERBAHASA LISAN 15 MENIT • Guru meminta seorang siswa untuk mengambil salah satu benda yang dibawanya dari rumah dan mendeskripsikannya di depan teman-temannya. • Siswa lain diminta untuk menyimak serta diberi kesempatan untuk bertanya. • Kegiatan seorang siswa untuk berbicara dan menjawab pertanyaan hanya 3 menit saja. • Guru kemudian meminta siswa lain untuk maju ke depan dan melakukan hal yang sama. Guru melakukan hal yang sama untuk siswa ketiga. • Guru menjelaskan kepada seluruh siswa bahwa setiap hari mereka akan melakukan hal yang sama. Setiap hari aka nada tiga orang yang maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan benda. MEMBACA PEMAHAMAN 30 MENIT • Ambil satu teks dari Aku Cinta Membaca. • Mintalah siswa untuk membaca senyap membaca dalam hati selama 5 menit. • Pada kesempatan ini guru juga membaca teks yang sama. • Guru berkeliling untuk memastikan semua berpartisipasi aktif. • Guru meminta siswa untuk menuliskan pendapatnya tentang teks yang dibacanya. Pendapat harus mengacu kepada topik bacaan, tokoh, penulisan. • Tulisan siswa kemudian dikumpulkan. MENULIS KEGIATAN 30 MENIT • Kegiatan menulis bisa dilakukan di kertas HVS yang dibagikan oleh guru. • Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan dihari sebelumnya apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari Minggu, begitu seterusnya. • Siswa kemudian menuliskan kegiatan yang dilakukannya tersebut berolah raga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana kegiatan dilakukan, bagaimana perasaan mereka saat berkegiatan, dimana mereka melakukan kegiatan. • Setelah kegiatan menulis selesai, guru bisa meminta setiap siswa untuk membacakan tulisannya kepada teman kelompoknya. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 5 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 5 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal KEGIATAN BERBAHASA LISAN 15 MENIT • Guru meminta seorang siswa untuk mengambil salah satu benda yang dibawanya dari rumah dan mendeskripsikannya di depan teman-temannya. • Siswa lain diminta untuk menyimak serta diberi kesempatan untuk bertanya. • Kegiatan seorang siswa untuk berbicara dan menjawab pertanyaan hanya 3 menit saja. • Guru kemudian meminta siswa lain untuk maju ke depan dan melakukan hal yang sama. Guru melakukan hal yang sama untuk siswa ketiga. • Guru menjelaskan kepada seluruh siswa bahwa setiap hari mereka akan melakukan hal yang sama. Setiap hari aka nada tiga orang yang maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan benda. MEMBACA PEMAHAMAN 30 MENIT • Ambil satu teks dari Aku Cinta Membaca • Mintalah siswa untuk membaca senyap membaca dalam hati selama 5 menit. • Pada kesempatan ini guru juga membaca teks yang sama. • Guru meminta siswa untuk memilih tokoh yang ada di dalam teks dan membuat cerita baru. • Tulisan dikumpulkan. MENULIS KEGIATAN 30 MENIT • Kegiatan menulis bisa dilakukan di kertas HVS yang dibagikan oleh guru. • Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan dihari sebelumnya apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari Minggu, begitu seterusnya. • Siswa kemudian menuliskan kegiatan yang dilakukannya tersebut berolah raga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana kegiatan dilakukan, bagaimana perasaan mereka saat berkegiatan, dimana mereka melakukan kegiatan. • Setelah kegiatan menulis selesai, guru bisa meminta setiap siswa untuk membacakan tulisannya kepada teman kelompoknya. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 6 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 6 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal MERANCANG PAMERAN LITERASI • Bersama siswa, guru mengumpulkan tulisan siswa dan merencanakan untuk mengadakan pameran. Produk yang dapat dipamerkan adalah • Hasil tulisan siswa setelah membaca • Hasil tulisan siswa tentang kegiatan di hari sebelumnya • Guru mengundang adik kelas untuk datang ke pameran literasi. Saat pameran, selain memajangkan hasil karya tulisan, siswa juga bisa membacakan teks Aku Cinta Membaca kepada adik kelas. • Pameran literasi bisa dilaksanakan di luar kelas dengan mengatur meja untuk memamerkan karya tulisan siswa dan bahan bacaan. Kegiatan membaca bisa dilakukan di meja, di bawah pohon atau di tempat lain yang memungkinkan. • Namun diusahan seluruh kegiatan harus Nerada di area pameran. Kegiatan pameran dilaksanakan sejak pagi hari. Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi. Adik kelas yang akan berkunjung bisa disesuaikan waktunya dengan jam istirahat mereka. Apabial memungkinkan, guru juga bisa mengundang Kepala Sekolah, guru lain dan Komite Sekolah atau orang tua. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI 7 Nama Sekolah SD Negeri ....................... Kelas / Semester .............. Tema ................ Kegiatan 7 Alokasi Waktu 1 x Pertemuan Hari, Tanggal 1. Siswa diberi tugas untuk membaca buku pengetahuan apa saja asalkan bukan yang terlarang 2. Tugas membaca buku bisa dilaksanakan di rumah atau di sekolah 3. Siswa diberi tugas merangkum apa yang sudah dia baca 4. Rangkuman di tulis di kertas folio minimal 5 paragraf atau seribu kata 5. Siswa wajib mengumpulkan rangkuman hasil literasi setiap pelajaran penjaskes akan dimulai 6. Guru mencatat dan mengarsipkan rangkuman hasil literasi siswa untuk penunjang penilaian REFLEKSI • Refleksi dilakukan bersama untuk membicarakan • Kegiatan literasi yang manakah yang paling menarik • Apa yang harus ditingkatkan • Kegiatan saat pameran apa yang harus diperhatikan agar kegiatan bisa lebih baik lagi. Pembaca yang budiman, jika Anda merasa bahwa artikel di blog ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial lewat tombol share di bawah ini